Purwokerto, 14 Oktober 2025 — Kesadaran pajak merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kemandirian ekonomi dan keberlanjutan pembangunan nasional. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya peran vital pajak dalam kehidupan sehari-hari. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Mengenal Pajak Sejak Usia Sekolah untuk Mewujudkan Generasi Bijak Pajak” di SMAN 1 Purwokerto, Jawa Tengah, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Program ini menjadi bagian dari upaya FIA UI untuk menanamkan kesadaran pajak sejak usia sekolah. Kegiatan tersebut menyasar lebih dari 390 siswa kelas XI dari 11 kelas, dengan pendekatan pembelajaran yang interaktif, aplikatif, dan menyenangkan. Diharapkan, para peserta dapat memahami pajak bukan hanya sebagai kewajiban negara, melainkan juga sebagai bentuk partisipasi aktif dalam membangun kesejahteraan bersama.
Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Dr. Arfah Habib Saragih, S.E., M.S.Ak., CA., Asean CPA., dosen senior FIA UI yang juga menjadi Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, bersama delapan dosen lainnya, antara lain Prof. Dr. Milla Sepliana Setyowati, S.Sos, M.Ak., Dr. Prianto Budi Saptono, M.B.A., Drs. Adang Hendrawan, M. Si., dan Wulandari Kartika Sari, S.Sos, M.A., Dr. Mohammad Wangsit Supriyadi, M.A.В., Dr. Adiwarman, S.H., M.H., Donny Oktavian Syah, S.E., M.E-Bus, Ph.D, dan Ismail Khozen, S.I.A., M.A., CSRS., CSRA, CertDA..
Selama kegiatan berlangsung, para dosen mengajak siswa berdiskusi mengenai bagaimana pajak berperan dalam kehidupan publik, mulai dari penyediaan jalan raya, fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga subsidi sosial. Melalui metode partisipatif, para peserta diajak untuk melihat keterkaitan antara pajak yang mereka bayar di masa depan dengan manfaat yang mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pajak sering kali dianggap sebagai beban, padahal sejatinya merupakan wujud gotong royong nasional,” ujar Dr. Arfah Habib Saragih di sela kegiatan. “Dengan mengenalkan pajak sejak dini, kami berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi warga negara yang memahami dan menghargai kontribusinya terhadap negara.”
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya literasi pajak (tax literacy) sebagai bekal pembentukan sikap kepatuhan pajak di masa depan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian internasional oleh Nora Cechovsky (2018) dalam studi berjudul “The Importance of Tax Knowledge for Tax Compliance”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang pajak, semakin besar pula kecenderungannya untuk patuh membayar pajak secara sukarela.
Untuk mengukur efektivitas kegiatan, tim FIA UI melakukan survei kepada para peserta. Dari 176 siswa yang memberikan tanggapan, tingkat pengetahuan pajak rata-rata mencapai skor 6,15 dari skala 10. Angka ini menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah memiliki potensi besar dalam memahami konsep perpajakan, asalkan disampaikan dengan pendekatan yang kontekstual dan menarik.
Selain survei literasi, tim juga mengadakan pengukuran social return on investment (SROI) guna mengetahui persepsi peserta terhadap nilai sosial kegiatan tersebut. Rata-rata, para siswa menilai kegiatan ini bernilai setara Rp173.267,00 per orang jika dikonversi ke biaya pelatihan profesional. Nilai ini menunjukkan bahwa kegiatan edukatif tersebut dinilai bermanfaat dan berdampak positif oleh para peserta.
Kegiatan pengabdian masyarakat FIA UI ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan kebutuhan masyarakat. Dengan melibatkan siswa sekolah menengah, FIA UI berupaya menciptakan lingkungan belajar yang relevan dengan kehidupan nyata, sekaligus menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan. Pendekatan ini dianggap efektif dalam membangun pemahaman bahwa pajak bukan semata angka di atas kertas, tetapi representasi nyata dari kontribusi sosial setiap individu terhadap negara.
Lebih dari sekadar kegiatan edukatif, inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model pembelajaran lintas daerah. FIA UI berkomitmen untuk memperluas jangkauan program serupa ke berbagai sekolah di Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kesadaran pajak yang masih rendah. “Kami ingin menanamkan nilai tanggung jawab dan kepedulian sosial sejak masa sekolah. Karena masa depan kepatuhan pajak Indonesia bergantung pada generasi muda hari ini,” tambah Dr. Arfah.
Melalui kegiatan ini, FIA UI menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengajaran dan penelitian, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat. Pembentukan generasi bijak pajak sejak dini diharapkan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih sadar, peduli, dan bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa. Dengan penanaman nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, serta gotong royong, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas secara akademik sekaligus berintegritas dalam peran mereka sebagai warga negara.
Kegiatan “FIA UI Mengabdi” ini menjadi refleksi bahwa membangun kesadaran pajak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia pendidikan. Karena dari sekolahlah, fondasi karakter dan kesadaran sosial mulai terbentuk dan dari generasi mudalah masa depan kepatuhan pajak Indonesia akan ditentukan.